Jelaskan Latar Belakang Pemberontakan Ditii Dan Rms Di Indonesia

1. jelaskan latar belakang pemberontakan DI/TII dan rms di Indonesiajelaskan latar belakang pemberontakan dii atau bidan rms di indonesia ​


1 latar belakang nya pemberontakan DI/TII karena ingin mengubah dasar negara menjadi syari'at islam

2. pemberontakan RMS karena ingin membentuk negara sendiri pada tanggal 25 april 1950.

MAAF KALO SALAH....

TERIMA KASIH


2. Jelaskan latar belakang pemberontakan DI/TII dan RMS di indonesia


Pemberontakan DI/TII di Indonesia, Latar Belakang, Penyebab, Tujuan - Negara Islam Indonesia (NII),  Tentara Islam Indonesia (TII) atau biasa disebut dengan DI (Darul Islam) adalah sebuah gerakan politik yang didirikan pada tanggal 7 Agustus 1949 (12 syawal 1368 Hijriah) oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di sebuah desa yang berada di kota Tasikmalaya, Jawa Barat. NII tersebut diproklamasikan pada saat Negara Pasundan yang dibuat oleh Belanda mengangkat seorang Raden yang bernama Raden Aria Adipati Wiranatakoesoema sebagai pemimpin/presiden di Negara Pasundan tersebut.

•Penyebab / Latar Belakang Pemberontakan RMS

Pemberontakan Andi Azis, Westerling, dan Soumokil memiliki kesamaan tujuan yaitu, mereka tidak puas terhadap proses kembalinya RIS ke Negara Kesatuan Republik Indoneisa (NKRI). Pemberontakan yang mereka lakukan mengunakan unsur KNIL yang merasa bahwa status mereka tidak jelas dan tidak pasti setelah KMB. Keberhasilan anggota APRIS mengatasi keadaan yang membuat masyarakat semakin bersemangat untuk kembali ke pangkuan NKRI. Namun, dalam usaha untuk mempersatukan kembali masyarakat ke Negara Kesatuan Republik Indonesia terjadi beberapa hambatan yang diantaranya terror dan intimidasi yang di tujukan kepada masyarakat, terlebih setelah teror yang dibantu oleh anggota Polisi yang telah dibantu dengan pasukan KNIL bagian dari Korp Speciale Troepen yang dibentuk oleh seorang kapten bernama Raymond Westerling yang bertempat di Batujajar yang berada di daerah Bandung. Aksi teror yang dilakukannya tersebut bahkan sampai memakan korban jiwa karena dalam aksi terror tersebut terjadi pembunuhan dan penganiayaan. Benih Separatisme-pun akhirnya muncul. Para biokrat pemerintah daerah memprovokasi masayarakat Ambon bahwa penggabungan wilayah Ambon ke NKRI akan menimbulkan bahaya di kemudian hari sehingga seluruh masyarakat diingatkan untuk menghindari dan waspada dari ancaman bahaya tersebut.

3. jelaskan latar belakang pemberontakan DI/TII Dan RMS di indonesia


Pemberontakan DI/TII

Berdasar ketentuan dalam perundingan Renville pasukan Siliwangi diharuskan keluar dari Jawa Barat yang pada saat itu dikuasai oleh Belanda. Lalu Kolonel A H Nasution kemudian memimpin sekitar 22 ribu tentara untuk melakukan perjalanan ke Jawa Tengah. Namun tindakan tersebut tidak disetujui oleh Sekarmadji Marijan Kartosuwiryo, seorang yang pernah aktif sebagai pemimpin Hizbullah dan Masyumi. Kartosuwiryo mengangkat dirinya sebagai Imam atau pemimpin selanjutnya Negara Islam Indonesia, Ia memproklamasikan gerakan politik tersebut pada tanggal 7 Agustus tahun 1949 tepatnya di desa Cisampih, Kecamatan Ciawigebang, Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Gerakan politiknya tersebut lalu dikenal dengan nama Darul Islam yang mempunyai pasukan militer yang tergabung dalam Tentara Islam Indonesia atau TII. Oleh karena itu gerakan ini disebut dengan DI/TII. Pemerintah Republik Indonesia menganggap tindakan Kartosuwiryo tersebut sebagai suatu pemberontakan. Oleh karena itu pemerintah melakukan penumpasan terhadap gerakan tersebut yang dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara damai dan militer. Akan tetapi cara damai berakhir dengan kegagalan. Lalu pemerintah kemudian melakukan penumpasan secara militer dengan taktik yang disebut taktik pagar betis. Taktik ini terkendala karena medan yang bergunung-gunung. Penangkapan terhadap Kartosuwiryo dilakukan oleh pasukan yang tergabung dalam operasi Baratayuda pada tanggal 4 Juni tahun 1962. Kartosuwiryo berhasil ditangkap oleh Kompi C Batalyon 328 pada kujang II Kodam VI  di bawah pimpinan redaksi Suhanda di gunung Geber dan akhirnya Kartosuwiryo di eksekusi mati pada tanggal 5 September 1962.


Pembenrontakan RMS

Pemberontakan RMS diketuai oleh Dr Christian Robert Steven Soumokil yang merupakan mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur. Tindakannya dilatarbelakangi oleh rasa ketidakpuasan jika Negara Indonesia Timur harus kembali menjadi bagian NKRI. Lalu ia bekerja sama dengan Insinyur manus dan doktor Pattiradjawane yang memproklamasikan kemerdekaan Republik Maluku Selatan di Ambon pada tanggal 25 April tahun 1950. Pemberontakan Ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah Belanda dan pasukan KNIL di Ambon. Langkah pertama yang dilakukan pemerintah untuk menumpas pemberontakan ini adalah melalui jalan damai . Pemerintah RIS mengirim dr. Leimena untuk melakukan perundingan. Namun ditolak oleh pemimpin RMS. Karena jalan ini tidak berhasil, pemerintah RIS mengirim sebuah ekspedisi militer yang dipimpin oleh kolonel AE Kawilarang dan Letnan Kolonel Slamet Riyadi. Ekspedisi militer ini dilaksanakan melalui operasi Senopati I dan II, lalu pada tanggal 4 November 1950 Letkol Slamet Riyadi memerintahkan pasukan grup II Komando Pasukan Maluku Selatan untuk menduduki benteng Victoria di Kota Ambon. Namun dalam penyerangan ini Letkol Slamet Riyadi gugur. Selanjutnya operasi Senopati II berhasil menguasai Ambon pada tanggal 15 November 1950. Para pemberontak RMS ini melarikan diri ke pulau Saparua, Haruku, dan pedalaman Seram.  Soumokil tertangkap pada tanggal 3 Desember 1963. Dalam sidang MA Angkatan Darat di Jakarta pada tanggal 24 April 1964 Soumokil dijatuhi hukuman mati, sedangkan Insinyur Manusama dan Doktor Pattiradjawane berhasil melarikan diri ke Belanda.


Untuk belajar lebih lanjut menengai pemberontakan yang pernah terjadai di Indonesia, dapat di simak pada link berikut https://brainly.co.id/tugas/6577368


Semoga membantu.

Detil tambahan

Kelas:  9 SMP

Mapel:  Ppkn

Kategori: -

Kata kunci: Latar belakang pemberontakan DI/YTII dan RMS di Indonesia.


4. jelaskan latar belakang pemberontakan DI/TII dan RMS di indonesia​


Jawaban:

(DI/TII)

Alasan pertama yang menjadi latar dari gerakan DI/TII Aceh adalah kekecewaan para tokoh pimpinan masyarakat di Aceh atas dileburnya provinsi Aceh ke dalam provinsi Sumatera Utara yang beribukota di Medan. Peleburan provinsi itu seakan mengabaikan jasa baik masyarakat Aceh ketika perjuangan mempertahankan kedaulatan Negara Republik Indonesia dimasa revolusi fisik kemerdekaan Indonesia (1945-1950).

Kekhawatiran kembalinya kekuasaan para ulee balang yang sejak lama telah menjadi pemimpin formal pada lingkup adat dan politik di Aceh. Keinginan dari masyarakat Aceh untuk menetapkan hukum syariah dalam kehidupan mereka.

(RMS)

Pemberontakan Andi Azis, Westerling, dan Soumokil memiliki kesamaan tujuan yaitu, mereka tidak puas terhadap proses kembalinya RIS ke Negara Kesatuan Republik Indoneisa (NKRI). Pemberontakan yang mereka lakukan mengunakan unsur KNIL yang merasa bahwa status mereka tidak jelas dan tidak pasti setelah KMB. Keberhasilan anggota APRIS mengatasi keadaan yang membuat masyarakat semakin bersemangat untuk kembali ke pangkuan NKRI. Namun, dalam usaha untuk mempersatukan kembali masyarakat ke Negara Kesatuan Republik Indonesia terjadi beberapa hambatan yang diantaranya terror dan intimidasi yang di tujukan kepada masyarakat

Semogha membantu :)))

Jawaban:

Latar belakang pemberontak DI

Karto Suwiryo yang menolak hasil perjanjian

Revile.

Latar belakang pemberontak RMS

1.Kekecewaan para bekas prajurit KNIL

Tidak setuju atas pembubaran NIT (Negara Indonesia Timur) dan kembalinya Indonesia menjadi negara kesatuan

2.Keinginan beberapa tokoh seperti Soumokil yang ingin mendirikan negara sendiri

maaf kalau salah

kalau bener like dulu dong

Terimakasih jangan lupa follow me.


5. jelaskan latar belakang pemberontakan DI atau TII dan RMS di Indonesia​


Untuk mengganti pancasila sebagai dasar negara dengan syari'at islam


6. Jelaskan latar belakang pemberontakan DI/TII dan RMS di Indonesia


Pemberontakan Andi Azis, Westerling, dan Soumokil memiliki kesamaan tujuan yaitu, mereka tidak puas terhadap proses kembalinya RIS ke Negara Kesatuan Republik Indoneisa (NKRI). Pemberontakan yang mereka lakukan mengunakan unsur KNIL yang merasa bahwa status mereka tidak jelas dan tidak pasti setelah KMB. Keberhasilan anggota APRIS mengatasi keadaan yang membuat masyarakat semakin bersemangat untuk kembali ke pangkuan NKRI. Namun, dalam usaha untuk mempersatukan kembali masyarakat ke Negara Kesatuan Republik Indonesia terjadi beberapa hambatan yang diantaranya terror dan intimidasi yang di tujukan kepada masyarakat, terlebih setelah teror yang dibantu oleh anggota Polisi yang telah dibantu dengan pasukan KNIL bagian dari Korp Speciale Troepen yang dibentuk oleh seorang kapten bernama Raymond Westerling yang bertempat di Batujajar yang berada di daerah Bandung. Aksi teror yang dilakukannya tersebut bahkan sampai memakan korban jiwa karena dalam aksi terror tersebut terjadi pembunuhan dan penganiayaan. Benih Separatisme-pun akhirnya muncul. Para biokrat pemerintah daerah memprovokasi masayarakat Ambon bahwa penggabungan wilayah Ambon ke NKRI akan menimbulkan bahaya di kemudian hari sehingga seluruh masyarakat diingatkan untuk menghindari dan waspada dari ancaman bahaya tersebut.

7. Jelaskan latar belakang pemberontakan DI/TII dan RMS di Indonesia !


Pemberontakan DI/TII terjadi karena memiliki tujuan utama yaitu mengubah dasar negara Indonesia dari Pancasila menjadi Syari'at Islam

Pemberontakan RMS terjadi karena memiliki tujuan utama untuk membentuk negaranya sendiri



Setau saya itu doang, maaf yaaa kalau salah

8. jelaskan latar belakang pemberontakan DI atau TII dan RMS di Indonesia


Latar belakang Pemberontakan DI/TII di Jawa Barat ;
"""berawal dengan ditandatanganinya Persetujuan Renville pada 17 Januari 1948 .Sekar Marijan Kartosuwiryo mendirikan Darul Islam (DI) bersama pasukannya yang terdiri atas Hizbullah dan Sabillah(kurang lebih sebanyak 4000 orang

9. jelaskan latar belakang pemberontakan DI/TII dan RMS di indonesia​


Jawaban:

Latar Belakang Terjadinya Pemberongakan DI/TII Dan RMS dikarenakan perjanjian dengan belanda

Penjelasan:

Berdasar ketentuan dalam perundingan Renville pasukan Siliwangi diharuskan keluar dari Jawa Barat yang pada saat itu dikuasai oleh Belanda. Lalu Kolonel A H Nasution kemudian memimpin sekitar 22 ribu tentara untuk melakukan perjalanan ke Jawa Tengah. Namun tindakan tersebut tidak disetujui oleh Sekarmadji Marijan Kartosuwiryo, seorang yang pernah aktif sebagai pemimpin Hizbullah dan Masyumi. Kartosuwiryo mengangkat dirinya sebagai Imam atau pemimpin selanjutnya Negara Islam Indonesia, Ia memproklamasikan gerakan politik tersebut pada tanggal 7 Agustus tahun 1949 tepatnya di desa Cisampih, Kecamatan Ciawigebang, Cisayong, Tasikmalaya, Jawa Barat. Gerakan politiknya tersebut lalu dikenal dengan nama Darul Islam yang mempunyai pasukan militer yang tergabung dalam Tentara Islam Indonesia atau TII. Oleh karena itu gerakan ini disebut dengan DI/TII. Pemerintah Republik Indonesia menganggap tindakan Kartosuwiryo tersebut sebagai suatu pemberontakan. Oleh karena itu pemerintah melakukan penumpasan terhadap gerakan tersebut yang dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara damai dan militer. Akan tetapi cara damai berakhir dengan kegagalan. Lalu pemerintah kemudian melakukan penumpasan secara militer dengan taktik yang disebut taktik pagar betis. Taktik ini terkendala karena medan yang bergunung-gunung. Penangkapan terhadap Kartosuwiryo dilakukan oleh pasukan yang tergabung dalam operasi Baratayuda pada tanggal 4 Juni tahun 1962. Kartosuwiryo berhasil ditangkap oleh Kompi C Batalyon 328 pada kujang II Kodam VI  di bawah pimpinan redaksi Suhanda di gunung Geber dan akhirnya Kartosuwiryo di eksekusi mati pada tanggal 5 September 1962.

Pembenrontakan RMS

Pemberontakan RMS diketuai oleh Dr Christian Robert Steven Soumokil yang merupakan mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur. Tindakannya dilatarbelakangi oleh rasa ketidakpuasan jika Negara Indonesia Timur harus kembali menjadi bagian NKRI. Lalu ia bekerja sama dengan Insinyur manus dan doktor Pattiradjawane yang memproklamasikan kemerdekaan Republik Maluku Selatan di Ambon pada tanggal 25 April tahun 1950. Pemberontakan Ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah Belanda dan pasukan KNIL di Ambon. Langkah pertama yang dilakukan pemerintah untuk menumpas pemberontakan ini adalah melalui jalan damai . Pemerintah RIS mengirim dr. Leimena untuk melakukan perundingan. Namun ditolak oleh pemimpin RMS. Karena jalan ini tidak berhasil, pemerintah RIS mengirim sebuah ekspedisi militer yang dipimpin oleh kolonel AE Kawilarang dan Letnan Kolonel Slamet Riyadi. Ekspedisi militer ini dilaksanakan melalui operasi Senopati I dan II, lalu pada tanggal 4 November 1950 Letkol Slamet Riyadi memerintahkan pasukan grup II Komando Pasukan Maluku Selatan untuk menduduki benteng Victoria di Kota Ambon. Namun dalam penyerangan ini Letkol Slamet Riyadi gugur. Selanjutnya operasi Senopati II berhasil menguasai Ambon pada tanggal 15 November 1950. Para pemberontak RMS ini melarikan diri ke pulau Saparua, Haruku, dan pedalaman Seram.  Soumokil tertangkap pada tanggal 3 Desember 1963. Dalam sidang MA Angkatan Darat di Jakarta pada tanggal 24 April 1964 Soumokil dijatuhi hukuman mati, sedangkan Insinyur Manusama dan Doktor Pattiradjawane berhasil melarikan diri ke Belanda.


10. Jelaskan latar belakang pemberontakan DI/TII dan RMS indonesia


Jawaban:

Pemberontakan DI/TII dipimpin Oleh S.M

Kartosuwiryo, DI/TII timbul akibat Persetujuan Renvile di mana dilakukan "hijrah" ke wilayah RI. Kartosuwiryo Menolak Utk Hijrah,karena ia tidak mengakui lagi Republik Indonesia.

RMS dipimpin Oleh MR. DR. Ch

.R.S Soumokil,bekas Jaksa Agung Negara Indonesia Timur. Pada tanggal 25 April 1950 ,di Ambon Dipermaklumkan Berdirinya "Republik Maluku Selatan" (RMS) yg dilakukan oleh MR. DR. Ch. R.S Soumokil. Soumokil sebenarnya telah terlibat dalam petualangan Andi Azis; Setelah gagalnya gerakan itu ia melarikan diri ke Maluku Tengah dengan Ambon Sebagai Pusatnya.

Semoga bermanfaat


Video Terkait Jelaskan Latar Belakang Pemberontakan Ditii Dan Rms Di Indonesia